LUKAMU LUKAKU
Butir, entah bulir menitik bening
Basah, entah resah mengutip hening
Bebal, entah kesal mengernyit kening
Lara duka, duka melarat
Lantas suka, suka melayat
Laka liku berlaku
Loka leku terluku
Laki leka meluka
Luka duka, adalah lukamu
Luka pula, akibat ulahku
Luka juga, rasanya diriku
Luka karena, telah lukaimu
Ah...! Sudahlah, hapus saja semua
Apa...? Sudahkah, baru sesaat bermula
Ada...! Sudikah, meski senja menua
Ayo...? Sulitkah, kau seperti semula
Terlanjur basah, hujan menghujamnya
Biarkan mentari mengeringkannya
Terlanjur sudah, tingkahku melukaimu
Izinkan diriku menerima maaf darimu
Muh. Fatih Al-Haq
Cairo, 2 April 2015